Resensi Novel Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman


Penemuan Jati Diri dalam Sebuah Perjalanan

Penulis: Sa'diah Lanre Said
Judul Buku: Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman
Penerbit: Tiga Serangkai
Tahun: Agustus 2019
Cet.: 1
Genre: Religi; Fiksi
Kota Terbit: Solo

Tentang Penulis:
Sa'diah Lanre Said lahir di Bone Sulawesi Selatan tanggal 2 Mei 1981. Dia adalah putri pendiri Pondok Pesantren Darul Huffadh, Bone yang dikenal dengan Pondok 77. Dia juga sebagai founder metode ACQ (Aku Cinta Quran) dan pemilik hak cipta karya intelektual Metode menghafal dan memahami Alquran dengan gerakan isyarat. Direktris Pondok Pesantren Putri Darul Huffadh dan aktif sebagai trainer Metode ACQ di berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa karyanya, Bagaimana Adik Bisa Berada di Perut Mama? Pola Menjawab Pertanyaan anak Seputar seks (Daffa Publishing, 2008), Pelangi di atas al-Mawaddah, antologi cerpen memoar kepondokan di Pesantren Putri al-Mawaddah (Daffa Publishing, 2015) dan masih banyak lagi karya-karyanya. Karya selanjutnya yang Sementara proses penulisan adalah Letter to My Son. Semoga buku ini akan booming juga melebihi buku Metamorfosis.


Sinopsis:
Metamorfosis: Ketika Zona Aman Tak Lagi Nyaman. Sang Penulis menggambarkan seorang tokoh yang bernama Zahira yang meninggalkan zona nyamannya selama ini. Zahira berusaha menemukan jati dirinya sendiri dengan menjauh dari keluarga besarnya. Meninggalkan semua gelar bangsawan yang melekat padanya karena nama besar orang tuanya. Zahira yang meminta izin kepada orang tuanya untuk berkelana dan mengganti namanya menjadi Alena yang menurut filosofi Bugis berarti diri sendiri. Zahira mengganti namanya agar tak dikenal sebagai putri seorang ulama besar.
Zahira berusaha keluar dari cangkang yang melindunginya selama ini, dan berusaha menemukan dan membentuk cangkangnya sendiri. Ini didapatkan dari pertemuannya dengan beberapa orang selama perjalanan. Pertemuam dengan beberapa orang yang berstatus sahabat dengan memperkenalkan dirinya sebagai Alena, hingga menemukan hikmah-hikmah kehidupan selama perjalanan pencarian jati dirinya.


Review:
Jika metamorfosis seyogyanya disematkan pada perubahan hewan, namun jika ini digunakan manusia berarti proses manusia menjadi manusia sesungguhnya, baik personal maupun sosial. Pemilihan judul ini "Metamorfosis" sangat menarik. Pembaca akan bertanya-tanya, metmorfosis seperti apa yang akan diceritakan dalam buku ini.


Kelemahan:
Di balik kelebihan manusia terdapat juga kelemahan yang melekat padanya. Seperti buku METAMORFOSIS ini, secara keseluruhan semuanya bagus. Hanya saja tidak lengkap sebuah karya jika hanya memiliki kelebihan namun tidak memiliki kelemahan.
Adapun kelemahan dari buku ini:
Penggunaan alur campuran oleh penulis membuat pembaca harus membaca dari awal hingga akhir kisah ini. Tapi, namanya pembaca yah harus membaca dari awal hingga akhir kan?

Kelebihan:
Penggunaan bahasa yang ringan, sehingga mudah dicerna oleh semua khalayak. Selain itu, ending kisah tokoh dalam buku ini surprise bagi pembaca. Hal yang tidak disangka-sangka oleh pembaca terjadi di akhir cerita.
Pada bagian pendinginan dalam alur cerita membuat pembaca berada pada tanya yang tinggi berharap tokoh bersatu dengan sosok Riswan. Tapi ternyata, tokoh Zahira/Alena kekeh dengan prinsipnya bahwa mereka hanya bersahabat. Duhhh... padahal pembaca sudah "baper" alias bawa perasaan.

Kelebihan lain yang dari buku ini, yakni disematkannya beberapa quotes yang bisa dijadikan sebagai pelajaran hidup bagi siapa yang memahami.
Beberapa kutipan yang menarik bagi saya ada pada:

Halaman 316
"Tertawa dan tersenyum bukanlah ukuran kebahagiaan. Hal itu hanyalah etika untuk menunjukkan bahagia."

Halaman 345
"Doa dan keyakinan adalah dua energi yang mampu menyedot semua keinginan. Ketika kamu menginginkan sesuatu dan meyakinkan diri maka semua atmosfer yang berada di dekatmu akan mengantarkan sampai pada keinginan itu."

halaman 457.
"Bukankah hidup ini dipenuhi dengan konsekuensi? Terlepas apakah itu jebakan, tertipu, atau kebohongan? Kadang kawan menjadi lawan, lawan menjadi kawan, orang dipercaya menjadi pengkhianat, dan begitu pula sebaliknya."

Suatu pernyataan yang menggambarkan sebagian realita kehidupan manusia.
Masih banyak lagi coretan-coretan kisah dalam buku ini yang bisa dijadikan sebagai ungkapan perasaan para pembaca. Serta nasihat-nasihat yang akan menenangkan jiwa.


Kesimpulan:
Buku ini recomended untuk kalangan remaja hingga dewasa. Buku yang berani menampilkan zona yang tidak nyaman dari sosok manusia. Tapi memuat kisah hidup yang bisa menjadi teladan.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Bahasa dan Pikiran

Landasan Aksiologi